Ketika mendengar istilah negara yang sebagian penduduknya bisa Bahasa Jawa, banyak orang mungkin langsung teringat pada Indonesia, khususnya Pulau Jawa. Namun, kenyataannya, jejak Bahasa Jawa tidak hanya terbatas di wilayah Nusantara. Bahasa ini telah menyeberangi lautan, dibawa para leluhur dan keturunan perantau ke berbagai penjuru dunia. Sejak masa kolonial hingga migrasi modern, Bahasa Jawa menjadi identitas yang melekat kuat bagi para perantau dan keturunannya.
Sejarah panjang migrasi orang Jawa dimulai sejak abad ke-19, ketika pemerintah kolonial Belanda mengirim pekerja kontrak ke berbagai wilayah jajahan seperti Suriname, Malaysia, dan Singapura. Di tanah baru tersebut, mereka tetap mempertahankan budaya, termasuk bahasa ibu mereka. Inilah sebabnya mengapa hingga kini, beberapa negara di luar Indonesia memiliki komunitas besar penutur Bahasa Jawa. Menariknya, di beberapa negara, Bahasa Jawa bahkan digunakan dalam percakapan sehari-hari, meski telah bercampur dengan bahasa lokal.
Keunikan Bahasa Jawa sebagai bahasa etnis terbesar di Indonesia membuatnya menonjol dalam konteks global. Diperkirakan lebih dari 80 juta orang di dunia dapat berbicara Bahasa Jawa. Angka ini membuat Bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa daerah dengan jumlah penutur terbesar di dunia, sejajar dengan bahasa internasional lainnya. Fakta ini menegaskan pentingnya melestarikan bahasa warisan leluhur yang kaya akan filosofi dan nilai budaya.
Baca juga: Geguritan Bahasa Jawa: Contoh & Tema Sekolah
Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Bahasa Jawa
Indonesia tentu menjadi pusat terbesar penutur Bahasa Jawa, terutama di provinsi Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Jawa Timur. Namun, beberapa negara lain juga masuk kategori negara yang sebagian penduduknya bisa Bahasa Jawa karena memiliki komunitas keturunan Jawa yang kuat.
-
Suriname
Suriname di Amerika Selatan adalah contoh paling terkenal. Ribuan pekerja kontrak Jawa dibawa Belanda ke Suriname pada abad ke-19. Kini, keturunan mereka tetap bangga mempertahankan budaya leluhur. Bahasa Jawa di Suriname bahkan diajarkan di sekolah-sekolah komunitas dan digunakan dalam acara keagamaan serta perayaan adat. -
Malaysia
Negara tetangga Indonesia ini memiliki populasi keturunan Jawa yang cukup besar, terutama di Johor, Selangor, dan Perak. Banyak dari mereka masih fasih berbahasa Jawa dalam percakapan sehari-hari, meskipun telah berbaur dengan Bahasa Melayu. -
Singapura
Meski jumlahnya tidak sebesar di Malaysia, komunitas Jawa di Singapura tetap menjaga Bahasa Jawa melalui kegiatan budaya dan perkumpulan keluarga. Generasi muda biasanya memahami kosakata dasar meski lebih sering menggunakan Bahasa Inggris dan Melayu. -
Belanda
Sebagai bekas negara kolonial, Belanda menjadi tujuan migrasi orang Jawa, baik langsung dari Indonesia maupun dari Suriname. Di beberapa kota, masih terdapat komunitas kecil yang menggunakan Bahasa Jawa dalam kegiatan budaya. -
Arab Saudi
Kota-kota seperti Mekkah dan Madinah memiliki komunitas keturunan Jawa yang sudah menetap sejak lama. Mereka awalnya datang untuk menunaikan ibadah haji atau bekerja, kemudian bermukim dan membawa Bahasa Jawa sebagai bahasa keluarga.
Fakta Menarik Tentang Bahasa Jawa di Dunia
Bahasa Jawa tidak hanya unik dari segi jumlah penuturnya, tetapi juga dari sistem bahasanya. Bahasa ini memiliki tingkatan tutur seperti ngoko (kasual), madya (menengah), dan krama (halus) yang mencerminkan kesopanan dan tata krama. Hal ini membuat Bahasa Jawa kaya akan filosofi dan nilai etika yang mengajarkan rasa hormat kepada orang lain.
Di Suriname, Bahasa Jawa berkembang menjadi dialek khas yang sedikit berbeda dari Bahasa Jawa di Indonesia. Perbedaan ini terjadi karena pengaruh bahasa Belanda dan kreol lokal. Meskipun demikian, inti kosakata dan pengucapannya tetap dapat dipahami oleh penutur Jawa di Indonesia.
Selain itu, komunitas diaspora Jawa sering mengadakan festival budaya yang menampilkan tarian tradisional, musik gamelan, dan kuliner khas Jawa. Dalam acara tersebut, Bahasa Jawa menjadi bahasa pengantar utama, menjadi simbol kebanggaan identitas mereka.
Pentingnya Melestarikan Bahasa Jawa di Negara Perantauan
Melestarikan Bahasa Jawa di negara yang sebagian penduduknya bisa Bahasa Jawa bukan hanya soal nostalgia, tetapi juga upaya menjaga identitas budaya. Di tengah arus globalisasi, generasi muda keturunan Jawa berisiko kehilangan kemampuan berbahasa leluhur mereka. Banyak komunitas di Suriname dan Malaysia kini aktif mengadakan kursus Bahasa Jawa, menerbitkan buku, hingga membuat konten digital untuk menarik minat generasi muda.
Di era digital, teknologi menjadi sahabat penting dalam pelestarian bahasa. Aplikasi pembelajaran Bahasa Jawa, video edukasi, hingga media sosial berperan besar dalam menghubungkan penutur di berbagai negara. Dengan begitu, Bahasa Jawa tetap hidup dan relevan, bahkan di luar tanah kelahirannya.
Peran Pemerintah dan Komunitas
Pemerintah Indonesia juga memiliki peran besar dalam mendukung pelestarian Bahasa Jawa di luar negeri. Program kebudayaan, kerja sama pendidikan, dan pertukaran pelajar menjadi cara efektif untuk menjaga keterhubungan para diaspora Jawa dengan tanah leluhur. Sementara itu, komunitas lokal di negara-negara seperti Suriname dan Malaysia terus mengadakan kegiatan budaya sebagai sarana memperkuat rasa kebersamaan.
Melalui kolaborasi pemerintah, komunitas, dan teknologi, Bahasa Jawa dapat tetap eksis di berbagai belahan dunia. Upaya ini bukan hanya untuk menjaga bahasa, tetapi juga melestarikan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, tepa selira, dan tata krama yang menjadi ciri khas budaya Jawa.
FAQ tentang Negara yang Sebagian Penduduknya Bisa Bahasa Jawa
1. Apa saja negara yang sebagian penduduknya bisa Bahasa Jawa?
Beberapa negara dengan komunitas besar penutur Bahasa Jawa adalah Indonesia, Suriname, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Arab Saudi.
2. Apakah Bahasa Jawa di Suriname sama seperti di Indonesia?
Secara umum mirip, tetapi memiliki beberapa perbedaan dialek dan kosakata akibat pengaruh bahasa Belanda dan lokal.
3. Mengapa Bahasa Jawa bisa tersebar ke luar Indonesia?
Hal ini disebabkan migrasi pekerja kontrak pada masa kolonial Belanda dan perantauan masyarakat Jawa untuk berdagang atau bekerja.
4. Apakah Bahasa Jawa masih diajarkan di negara-negara tersebut?
Ya, terutama di Suriname dan Malaysia, komunitas keturunan Jawa masih aktif mengajarkan Bahasa Jawa kepada generasi muda.
5. Berapa jumlah penutur Bahasa Jawa di dunia?
Diperkirakan lebih dari 80 juta orang, menjadikannya salah satu bahasa daerah dengan penutur terbanyak di dunia.
